Ban motor yang benjol dapat menyebabkan kecelakaan! Pahami apa saja penyebab dan bagaimana cara untuk mencegah agar hal ini tidak terjadi pada ban motor Anda!
Masalah pada ban motor tidak hanya sebatas kebocoran akibat terkena paku atau benda tajam lainnya. Salah satu masalah lainnya yang sering terjadi pada ban motor adalah ban benjol.
Kondisi ban motor yang benjol ini ini disebabkan oleh berbagai hal, sehingga tekanan udara di dalam ban menjadi tinggi yang mendorong karet ban samping hingga membentuk benjolan.
Meskipun masalah ini terlihat sepele, namun ban motor yang benjol dapat menimbulkan risiko besar, terutama saat motor dipacu dalam kecepatan tinggi.
Oleh karena itu, penting untuk memahami apa saja penyebab ban motor benjol, risiko yang ditimbulkan, hingga cara mencegah agar kondisi ini tidak mengganggu perjalanan Anda.
Penyebab Ban Motor Benjol yang Wajib Anda Ketahui
Adanya benjolan pada ban motor, tentu bukan hanya mengurangi kenyamanan, akan tetapi juga membahayakan keselamatan.
Berikut adalah beberapa penyebab utama ban motor benjol:
1. Tekanan angin yang tidak sesuai
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bahwa terdapat bahaya apabila tekanan angin pada ban motor tidak sesuai.
Tekanan udara pada ban motor memiliki peran penting dalam menjaga kondisi ban. Apabila tekanan angin terlalu rendah, hal ini membuat dinding ban motor tidak mampu menopang beban dengan optimal.
Ban motor yang memiliki tekanan angin kurang, dapat berakibatnya, kawat pada dinding ban dapat mengalami kerusakan hingga putus.
Sebaliknya, tekanan angin yang terlalu tinggi pada ban motor juga berbahaya.
Adanya kelebihan tekanan angin akan memaksa kawat dan benang di dalam ban bekerja lebih keras, yang bisa menyebabkan benang putus dan benjolan muncul di permukaan ban.
2. Menabrak lubang di jalan
Kondisi jalan yang berlubang sering menjadi masalah yang tidak menyenangkan bagi pengendara motor.
Ketika ban depan motor menghantam lubang di jalan dengan kecepatan tinggi, terdapat tekanan ekstrem yang terjadi di dinding ban.
Tekanan ini berasal dari benturan antara jalan yang rusak dan pelek, sehingga dapat merusak kawat dan benang penahan di dalam ban.
Adanya kerusakan tersebut akhirnya memicu ban motor menjadi benjol.
3. Menikung dalam kecepatan tinggi
Tidak semua ban motor dirancang untuk mampu menahan tekanan ekstrem yang terjadi saat Anda menikung dengan kecepatan tinggi.
Ketika motor dimiringkan untuk melewati tikungan, area kontak ban dengan permukaan jalan cenderung berada di sisi dinding ban.
Tekanan yang terkonsentrasi pada dinding ban ini dapat merusak struktur internal ban, seperti kawat dan benang, sehingga menimbulkan benjolan.
4. Adanya beban berlebihan
Setiap pabrikan motor telah menetapkan besarnya beban yang dapat ditopang oleh motor dan ban motornya.
Adanya beban berlebih memberikan tekanan ekstra pada ban, terutama pada kawat dan benang penahan di dalamnya.
Untuk mengetahui besarnya tekanan yang mampu ditopang oleh ban motor, Anda bisa melihat informasinya yang tertera pada kode ban.
Apabila membawa beban yang tidak sesuai dengan kapasitas motor terus Anda lakukan, maka kebiasaan ini dapat merusak ban dan menimbulkan benjolan pada ban motor.
Risiko Berkendara dengan Ban Motor yang Benjol
Ban motor yang benjol tidak boleh Anda anggap sepele. Masalah ini menandakan, bahwa ada struktur internal ban yang sudah melemah, sehingga tidak mampu lagi menahan tekanan dari beban kendaraan dan gesekan dengan jalan.
Risiko besar yang terjadi apabila Anda tetap memaksa untuk menggunakan ban benjol adalah pecah ban.
Apabila ban motor yang Anda gunakan untuk harian tersebut pecah saat sedang berkendara dalam kecepatan tinggi, hal ini dapat membuat Anda kehilangan kontrol dan meningkatkan potensi kecelakaan.
Oleh karena itu, saat Anda mendapati ban motor benjol, segera ganti dengan ban baru dan jangan gunakan ban benjol untuk perjalanan jauh, terutama dalam kecepatan tinggi.
Cara Mencegah Munculnya Benjolan pada Ban Mobil
Agar ban motor tetap awet dan terhindar dari masalah benjol, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah munculnya benjolan pada ban motor. Berikut adalah caranya:
1. Gunakan ban berkualitas tinggi
Pilihlah merek ban motor yang sudah dipercaya dan memiliki reputasi yang tinggi di dunia otomotif Indonesia.
Ban motor yang berkualitas tinggi dibuat dengan bahan dan teknologi lebih baik, sehingga lebih tahan terhadap tekanan dan benturan yang terjadi.
Selain itu, penting juga untuk menggunakan ban orisinil dari pabrikan motor Anda untuk memastikan ketebalan, pola tapak, dan ukuran ban depan dan belakang yang sesuai dengan spesifikasi motor.
2. Rutin memeriksa dan menyesuaikan tekanan angin
Pastikan Anda melakukan pemeriksaan terhadap tekanan angin pada ban motor, agar selalu dalam tekanan yang ideal dan dianjurkan oleh pabrikan ban.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan kode ban motor, untuk memastikan tekanan angin yang Anda isi ke dalam ban motor sudah sesuai.
Jangan lupa untuk selalu memeriksa tekanan angin pada ban motor sebelum Anda melakukan perjalanan atau setidaknya minimal satu minggu sekali.
3. Hindari muatan berlebih
Setiap motor memiliki kapasitas maksimal untuk beban muatan. Jangan melebihi batas beban angkut tersebut, agar Anda terhindar dari masalah ban benjol.
Sebagai contoh, berdasarkan informasi dari FDR Tire, terdapat beban motor matic sebesar 109 kg, beban pengendara motor 60 kg dan penumpang 55 kg, artinya terdapat total beban sebesar 224 kg.
Apabila beban maksimal yang dapat ditopang oleh ban adalah 310 kg, maka ada beban tambahan yang bisa diangkut, yaitu 310 kg - 224 kg = 86 kg.
Meski begitu, sangat tidak disarankan untuk sering membawa beban terlalu berat pada motor.
Bukan hanya ban, akan tetapi komponen motor lainnya yang akan terbebani, seperti mesin dan konsumsi bahan bakar yang menjadi boros.
halo
Halooo
test
test
test