Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa Indonesia berencana menambah satu produsen vaksin lagi dalam waktu dekat, menjadikan total produsen vaksin di Indonesia menjadi empat perusahaan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya meningkatkan kapasitas produksi vaksin di tanah air, dengan melibatkan transfer teknologi dari produsen vaksin global.
Salah satu contoh terbaru dalam upaya ini adalah kolaborasi antara Merck Sharp Dohme (MSD) dan Biofarma untuk produksi vaksin HPV. Selain itu, Biofarma juga memproduksi vaksin polio yang didistribusikan ke 150 negara melalui program UNICEF.
"Kami juga mendorong Biofarma untuk segera mendapatkan sertifikasi WHO PQ (Prequalification), meskipun prosesnya panjang dan birokratis. Namun, dengan dukungan kami, WHO mulai menyederhanakan proses tersebut. Ini penting agar pasokan vaksin global dapat mencukupi dan mencegah bahaya pandemi berikutnya," jelas Menkes Budi di Bali, seperti dikutip dalam rilis, Rabu (4/12/2024).
Lebih lanjut, Menkes Budi menegaskan bahwa Indonesia juga berperan aktif dalam mendukung transfer teknologi vaksin ke negara-negara berkembang. Salah satunya adalah kerja sama antara Biofarma dan Senegal untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin di Afrika.
“Saya yakin kapasitas produksi vaksin tidak boleh terkonsentrasi di negara-negara maju saja. Teknologi harus didistribusikan ke negara-negara berkembang agar lebih banyak nyawa dapat diselamatkan. Pengetahuan ini harus dibagikan sebanyak mungkin ke perusahaan lain,” tegas Menkes.
Langkah ini, menurut Menkes, merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama global dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan.
Pada pertemuan Gavi Board Meeting di Bali, Menkes Budi juga menekankan pentingnya pelajaran yang dipetik selama pandemi Covid-19, yakni tidak boleh bergantung pada satu produsen vaksin saja.
Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI) adalah aliansi global yang bertujuan untuk meningkatkan akses vaksin di negara-negara berkembang, terutama untuk melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. GAVI mendukung pengadaan vaksin dengan harga terjangkau, memperkuat sistem imunisasi, dan memberikan bantuan teknis serta pendanaan kepada negara berpenghasilan rendah dan menengah.
GAVI juga bekerja sama dengan berbagai mitra global untuk memperluas cakupan imunisasi secara berkelanjutan dan inovatif, guna mengurangi angka kematian akibat penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin.
Sebelumnya, Indonesia hanya memiliki satu produsen vaksin, yaitu Biofarma. Namun, dalam dua tahun terakhir, jumlah produsen vaksin di Indonesia telah meningkat menjadi tiga, dan kini akan ada satu produsen tambahan dalam waktu dekat.
